Untuk mendapatkan profit
pada forex trading memang tidak mudah. Terutama bagi pemula,
mendapatkan profit pada transaksi jual beli mata uang asing terasa lebih rumit.
Meski begitu bukannya tidak ada jalan untuk mendapatkan keuntungan dari trading forex. Selama ini ada dua cara yang selalu digunakan para trader untuk
mendapatkan keuntungan atau profit. Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan
melakukan money management dan juga melalui analisa. Banyak orang menyebut
kedua cara ini sebagai kekuatan modal dan analisa.
Mendapatkan profit forex
dengan cara money management selalu melibatkan modal yang besar. Kepemilikan
modal besar pada masing-masing trader akan menentukan permainan forex yang
dilakukan dalam rangka mendapatkan profit sebesar-besarnya. Jika Anda memiliki
modal yang tidak terlalu besar, cara analisa adalah solusinya. Modal yang tidak
besar harus membuat Anda memaksimalkan semua kemampuan Anda dalam melakukan
analisa untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Menentukan entry point
Setiap trading forex
yang Anda lakukan selalu melibatkan pasar uang. Setiap pasar uang yang terlibat
selalu memiliki kondisi tertentu yang akan membantu memaksimalkan profit atau
justru menghilangkan profit Anda. Cara mendapatkan profit maksimal dari
melakukan analisa adalah mengenai kondisi pasar uang ini. Saat Anda memutuskan
untuk melakukan trading, kondisi pasar tidak hanya satu melainkan beragam.
Pastikan menganalisa kondisi pasar ini dan menjadikan salah satunya sebagai
sumber profit Anda.
Mengambil salah satu
kondisi pasar sebagai sumber profit Anda inilah yang dinamakan entry point.
Saat masuk pasar forex, Anda harus tahu kondisi pasar. Apakah kondisinya break out
atau justru saat trend baru dimulai. Apakah kondisi pasar sedang jenuh,
konvergen atau justru divergen. Bahkan saat kondisi pasar sedang mengalami
koreksi, Anda tetap harus melakukan analisa yang tepat sehingga mendapatkan
entry point yang juga tepat.
Indikator untuk
identifikasi pasar
Untuk membuat analisa
yang Anda lakukan semakin tepat, gunakan indikator untuk melakukan identifikasi
pasar berdasarkan entry point yang Anda jelaskan. Setiap indikator efektif
dilakukan untuk analisa kondisi satu market saja. Jika Anda menggunakan satu
jenis indikator untuk melakukan analisa pada banyak kondisi pasar, bisa
dipastikan nilai indikator yang dihasilkan tidak akan valid. Pastikan indikator
yang digunakan sesuai entry point yang Anda pilih.
Jika Anda memilih entry
point saat pasar sedang break out, menggunakan bollinger band juga garis
support adalah pilihan yang paling tepat untuk menentukan kondisi break out
tersebut. Sementara jika Anda masuk pada saat pasar sedang berada dalam kondisi
trend, Anda dapat menggunakan indikator parabloic sar juga moving average.
Sedangkan saat Anda memilih masuk keadaan konvergen, sebaiknya gunakan
indikator oscilator sehingga kondisinya dapat dikenali dengan baik.
Kondisi pasar sesuai
dengan entry point
Setiap kali melakukan
analisa, pastikan bahwa kondisi pasar sesuai dengan entry point. Untuk
memastikannya Anda bisa melihatnya melalui grafik. Jika kondisi pasar sesuai
dengan entry point, yang ditunjukkan oleh indikator, Anda dapat membuka posisi.
Sebaliknya, jika kondisi pasar tidak sesuai dengan entry point, Anda harus
menunggu hingga terjadi kesesuaian antara keduanya. Jika Anda sabar dan
disiplin menunggu, trading yang Anda lakukan terjamin aman.
Stoploss dan target
posisi
Anda boleh melakukan
analisa kondisi pasar semaksimal mungkin. Namun kondisi pasar selalu dapat
berubah sewaktu-waktu. Anda tidak pernah tahu secara pasti arah pergerakan
pasar. Kondisi ini membuka peluang kerugian yang tidak kecil yang akan Anda
alami. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda tetap harus waspada pada pergerakan
pasar. Anda juga harus selalu siap pada setiap kemungkinan yang diberikan
pasar. Manfaatkan stoploss sehingga kerugian yang Anda alami dapat dibatasi
bukannya semakin besar. Stoploss juga akan memastikan keamanan profit yang Anda
dapatkan dari forex trading melalui pembalikan harga.